Tanaman alamanda atau Allamanda cathartica adalah tanaman hias merambat yang populer di Indonesia. Tumbuhan ini memiliki bunga berwarna kuning cerah dengan bentuk yang indah.

Alamanda sering kali ditemui di pekarangan rumah atau penghias pagar. Meskipun perawatannya relatif mudah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tanaman ini tumbuh subur dan berbunga lebat.

Perawatan Tanaman Alamanda Tumbuh Subur

Berikut ini cara merawat alamanda agar tumbuh subur dan berbunga indah.

1) Siapkan Media Tanam

Alamanda menyukai tanah yang gembur dan memiliki drainase yang baik. Hindari media tanam yang terlalu padat, seperti tanah liat. Hal ini karena dapat menyebabkan akar tergenang air dan membusuk.

Campuran tanah yang ideal untuk alamanda, antara lain tanah kebun, pasir, dan kompos atau pupuk kandang. Penambahan sekam padi atau serbuk gergaji juga dapat membantu meningkatkan drainase dan aerasi tanah.

Gemburkan tanah sebelum dicampur dengan bahan-bahan lain. Campurkan tanah, pasir, dan kompos atau pupuk kandang secara merata.

Jika menggunakan tanah kebun, sterilisasi tanah dengan cara dipanaskan atau menggunakan fungisida untuk membunuh patogen yang mungkin ada. Jika menanam di pot, pastikan memiliki lubang drainase yang cukup.

2) Diamkan Tanah Selama Beberapa Hari

Sebelum menanam, diamkan media tanam yang telah disiapkan selama beberapa hari agar nutrisi tercampur merata. Mendiamkan tanah di bawah sinar matahari langsung membantu membunuh patogen, seperti jamur, bakteri, dan hama yang mungkin ada di dalam tanah.

Proses ini mengurangi risiko penyakit yang dapat menyerang alamanda yang baru ditanam. Selain itu, juga membantu meningkatkan aerasi tanah. Dengan membiarkan tanah terbuka, udara dapat masuk ke dalam pori-pori tanah, sehingga pertumbuhan akar yang sehat.

3) Pemilihan Bibit

Pastikan bibit alamanda yang dipilih tidak menunjukkan tanda-tanda serangan hama atau penyakit. Perhatikan kondisi daun, batang, dan akar. Pilih bibit dengan pertumbuhan yang sehat dan kuat. Hindari bibit yang terlihat layu atau memiliki pertumbuhan yang lambat.

Metode stek adalah cara yang umum digunakan untuk memperbanyak alamanda. Pilih batang stek yang sehat dan kuat dari tanaman induk yang berkualitas.

Cangkok juga merupakan pilihan yang baik untuk mendapatkan bibit alamanda dengan sifat yang sama dengan tanaman induk. Penanaman dari benih juga memungkinkan, tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama hingga tanaman berbunga.

4) Penyiraman

Setelah bibit alamanda ditanam, siramlah hingga tanah benar-benar basah. Ini membantu akar tanaman beradaptasi dengan lingkungan barunya. Untuk daerah dataran rendah, penyiraman disarankan dilakukan 2 kali sehari, terutama pada awal-awal penanaman.

Setelah tanaman mulai tumbuh, frekuensi penyiraman dapat dikurangi. Namun, tetap pastikan tanah tetap lembab, terutama saat memasuki musim kemarau.

Untuk mencegah penguapan air secara berlebihan, waktu yang ideal untuk menyiram adalah pada pagi atau sore hari.

5) Pemupukan

Sebelum menanam bibit alamanda, sebaiknya berikan pupuk dasar yang mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Pupuk TSP (Triple Super Phosphate) juga dapat diberikan sebagai sumber fosfor yang penting untuk perkembangan akar.

Setelah bibit alamanda mulai tumbuh, berikan pupuk susulan secara teratur. Pupuk NPK seimbang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan susulan sebaiknya dilakukan sebulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.

6) Pencahayaan

Alamanda sangat menyukai cahaya matahari penuh. Ini berarti tanaman ini memerlukan sekurang-kurangnya 6 jam cahaya matahari langsung setiap hari untuk pertumbuhan yang optimum.

Cahaya matahari yang mencukupi adalah penting untuk pembungaan yang melimpah. Jika alamanda kekurangan cahaya, pertumbuhan tanaman akan terhambat dan pembungaan akan berkurang. Oleh sebab itu, Alamanda tidak cocok untuk di tanam di dalam ruangan tertutup.

Lihat Juga : Tanaman Aglaonema

7) Pasang Penyangga

Tujuan pemasangan penyangga agar alamanda dapat merambat dengan tegak dan rapi. Untuk tanaman yang masih muda gunakan penyangga kayu atau bambu.

Jika alamanda sudah tumbuh besar, ganti penyangga dengan teralis atau pergola. Selain kuat dan kokoh, material ini memberikan kesan estetis pada taman.

Penting untuk diingat bahwa setiap tumbuhan memiliki kebutuhan yang berbeda. Jadi, selalu perhatikan kondisi tanaman alamanda dan sesuaikan perawatan sesuai dengan kebutuhannya.