Lohansung (Podocarpus macrophyllus), atau sering disebut Buddhist Pine, adalah tanaman hias beraura mistis yang telah menghiasi kuil, taman kerajaan, dan rumah modern selama ribuan tahun. Dengan daun hijau lebat yang menyerupai jarum halus dan batang bertekstur seni, tanaman ini dianggap sebagai simbol ketenangan, umur panjang, dan kemakmuran.

Di balik pesonanya yang klasik, Lohansung menyimpan sejarah evolusi yang menakjubkan—fosilnya ditemukan bersama dinosaurus! Artikel ini akan mengungkap segala hal tentang tanaman purba ini, mulai dari filosofi budaya hingga tips merawatnya di rumah.

Asal & Sejarah: Saksi Bisu Peradaban Kuno

Lohansung berasal dari hutan subtropis Tiongkok selatan dan Jepang. Catatan tertua tentang tanaman ini ada dalam naskah Dinasti Han (206 SM–220 M), di mana Lohansung ditanam di sekitar kuil Tao sebagai perwujudan “keseimbangan Yin-Yang”. Nama “Lohansung” sendiri merujuk pada Luohan (Arhat dalam Buddhisme), yang diyakini mencapai pencerahan di bawah pohon ini.

Pada abad ke-17, pedagang Belanda membawa Lohansung ke Eropa sebagai tanaman koleksi eksklusif. Kini, varietas seperti ‘Maki’ (kerdil) dan ‘Golden Crown’ (daun kuning) populer di seluruh dunia. Di Indonesia, Lohansung sering dipakai untuk bonsai dan pagar hidup bernuansa Zen.

Ciri Khas: Anatomi Tanaman yang Bertahan 200 Juta Tahun

Daun:

  • Bentuk pita memanjang (5-10 cm) dengan ujung meruncing
  • Permukaan daun berlilin, warna hijau tua mengilap
  • Tersusun spiral rapat di batang

Batang & Akar:

  • Batang berkayu dengan kulit bersisik coklat keabu-abuan
  • Akar tunggang kuat, bisa menembus bebatuan
  • Mengeluarkan resin aromatik saat terluka

Bunga & Buah:

  • Bunga jantan berbentuk kerucut kuning
  • Bunga betina kecil berwarna hijau
  • Buah berry ungu kehitaman, bisa dimakan burung

Adaptasi Unik:

  • Tahan angin kencang berkat daun fleksibel
  • Akar bersimbiosis dengan jamur mikoriza untuk serap nutrisi

7 Manfaat Lohansung: Lebih dari Sekadar Hiasan

  1. Penyerap Polusi Udara:
    Efektif mengurangi formaldehida dan benzena (Studi NASA).
  2. Peredam Suara Alami:
    Daun lebatnya meredam kebisingan hingga 40%.
  3. Simbol Feng Shui:
    Dipercaya menarik energi positif Qi jika diletakkan di sudut tenggara rumah.
  4. Bahan Obat Tradisional:
    Ekstrak daun untuk obat asma (Tiongkok) dan rematik (Jepang).
  5. Kayu Berkualitas Tinggi:
    Digunakan untuk mebel premium dan ukiran religius.
  6. Habitat Satwa:
    Burung pemakan buah dan serangga penyerbuk.
  7. Tanaman Anti-Stres:
    Aroma resin-nya menenangkan saraf.

Budidaya Lohansung: Panduan Lengkap untuk Pemula

Persiapan Lahan

Iklim Ideal:

  • Suhu 15–28°C
  • Kelembapan 60–80%
  • Curah hujan 1.000–2.000 mm/tahun

Media Tanam:

  • Campuran tanah kebun, kompos, dan pasir kasar (2:1:1).
  • pH 5,5–6,5.
Teknik Perbanyakan

Stek Batang:

  • Pilih cabang semi-kayu (usia 1 tahun)
  • Potong 15 cm, celupkan rooting hormone
  • Tanam dalam campuran perlite + cocopeat

Biji:

  • Rendam biji dalam air hangat 24 jam
  • Semai di media sphagnum moss
  • Tumbuh dalam 3–6 bulan

Cangkok:

  • Cocok untuk varietas langka
  • Waktu terbaik: awal musim hujan
  • Perawatan Harian

Penyiraman:

  • Siram 2x/minggu di musim kemarau.
  • Hindari genangan air!

Pemupukan:

  • Pupuk slow-release NPK 10-10-10 setiap 3 bulan.

Pemangkasan:

  • Potong ranting mati & pertahankan bentuk alami.

Hama & Penyakit:

  • Kutu sisik: Semprot alkohol 70%
  • Jamur akar: Siram fungisida alami (bawang putih)

Kearifan Budaya: Lohansung dalam Filosofi Timur

Tiongkok Kuno:

  • Ditanam di makam sebagai simbol keabadian jiwa.

Jepang:

  • Pohon suci dalam ritual Shinto, dianggap sebagai jembatan antara manusia dan alam.

Vietnam:

  • Daun kering dibakar sebagai dupa pembersih energi negatif.

Indonesia:

  • Dipakai dalam arsitektur Bali untuk nuansa tropis-minimalis.

Bonsai Lohansung: Seni Menghidupkan Miniatur Keabadian

Pemilihan Bibit:

  • Pilih tanaman berbatang kokoh dengan percabangan alami.

Teknik Pembentukan:

  • Wiring: Lilit kawat tembaga untuk arahkan pertumbuhan
  • Pruning: Pangkas daun berlebih untuk bentuk piramida

Perawatan Khusus:

  • Ganti media tanam tiap 2 tahun
  • Beri pupuk cair rendah nitrogen
  • Letakkan di area teduh 50%

Harga Pasar:

  • Bonsai dewasa (50 cm): Rp1,5–5 juta
  • Pre-bonsai: Rp150.000–500.000

Konservasi: Menjaga Warisan Purba

Meski belum terancam, habitat alami Lohansung di Tiongkok menyusut 30% akibat urbanisasi. Upaya pelestarian:

  1. Program Bank Biji oleh Kebun Raya Kunming.
  2. Edukasi Masyarakat tentang nilai ekologisnya.
  3. Budidaya Berkelanjutan untuk kurangi eksploitasi hutan.

Peluang Bisnis: Dari Hobi ke Profit

Pembibitan:

  • Harga bibit stek Rp25.000–75.000 tergantung ukuran.

Jasa Taman:

  • Desain taman bergaya Zen dengan Lohansung sebagai focal point.

Kerajinan Kayu:

  • Ukiran kayu Lohansung bernilai seni tinggi.

Ekstrak Kosmetik:

  • Minyak esensial dari daun untuk produk perawatan kulit.

Analisis Keuntungan:

  • Biaya produksi 100 bonsai: Rp10 juta
  • Harga jual Rp200.000/bonsai: Pendapatan Rp20 juta
  • ROI: 100% per 6 bulan
Lihat Juga : Taiwan Beauty

Mitos vs Fakta Ilmiah

Mitos: Menanam Lohansung di kamar tidur undang arwah.
Fakta: Justru meningkatkan kualitas udara untuk tidur nyenyak.

Mitos: Buahnya beracun untuk manusia.
Fakta: Aman dikonsumsi dalam jumlah kecil, rasa mirip anggur asam.

Mitos: Tak boleh dipangkas saat hujan.
Fakta: Pemangkasan justru baik di musim hujan untuk percepat pemulihan.

FAQ

Q: Berapa lama Lohansung bisa hidup?
A: 100–500 tahun di alam liar, 50–80 tahun di pot.

Q: Bisa ditanam di apartemen?
A: Bisa, pilih varietas ‘Maki’ dengan tinggi maksimal 1,5m.

Q: Bagaimana mengatasi daun menguning?
A: Kurangi penyiraman & beri pupuk magnesium.

Penutup: Lohansung, Simbol Harmoni yang Abadi

Di tengah hiruk-pikuk modernitas, Lohansung mengajarkan kita untuk tumbuh dengan sabar dan beradaptasi tanpa kehilangan jati diri. Tanaman purba ini bukan sekadar hiasan, melainkan warisan alam yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan. Dengan merawatnya, kita turut menjaga rantai kehidupan yang telah berlangsung sejak zaman dinosaurus.