Taman minimalis mengusung prinsip “less is more”, di mana kesederhanaan, fungsi, dan keseimbangan visual menjadi kunci utama. Desain ini menghindari kerumitan, memilih elemen alam yang bersih, struktural, dan mudah dirawat. Tanaman untuk konsep ini dipilih berdasarkan bentuk geometris, warna netral atau monokrom, serta kemampuan beradaptasi dengan ruang terbatas. Material pendamping seperti batu alam, kayu lapis, atau beton sering digunakan untuk menciptakan kontras tekstur.
Kunci keberhasilan taman minimalis terletak pada pemilihan tanaman yang tidak hanya estetis tetapi juga rendah perawatan. Artikel ini merangkum 50 tanaman yang cocok untuk mewujudkan taman minimalis, baik di dalam maupun luar ruangan. Setiap tanaman dijelaskan secara mendalam, mulai dari karakteristik, tips perawatan, hingga cara mengintegrasikannya ke dalam desain.
1* Japanese Maple (Acer palmatum)
Japanese Maple adalah pohon kecil yang menjadi ikon taman minimalis berkat bentuknya yang anggun dan dedaunan musiman yang dramatis. Daunnya yang bergerigi berubah warna dari hijau segar di musim semi, hijau tua di musim panas, hingga merah, oranye, atau kuning keemasan di musim gugur. Pertumbuhannya lambat (15-30 cm per tahun), sehingga cocok untuk ruang terbatas.
Tanam sebagai focal point di sudut taman atau dekat kolam mini untuk menciptakan refleksi alami. Japanese Maple membutuhkan tanah asam berdrainase baik dan cahaya matahari pagi yang teduh hindari paparan sinar sore yang intens agar daun tidak terbakar. Pemangkasan hanya dilakukan di akhir musim dingin untuk membentuk kanopi dan membuang cabang mati. Kombinasikan dengan batu alam datar atau kerikil putih untuk menonjolkan warna daunnya. Varietas kerdil seperti Acer palmatum ‘Bloodgood’ cocok untuk pot besar di teras. Kelembapan tanah harus dijaga, tetapi hindari genangan air.
2* Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
Sansevieria, atau Lidah Mertua, adalah tanaman hias dengan daun tegak berpattern garis-garis horizontal atau vertikal yang tajam. Karakteristiknya yang kokoh dan geometris menjadikannya pilihan utama untuk desain industrial atau Scandi-minimalis. Tanaman ini sangat toleran terhadap kondisi cahaya rendah dan udara kering—bahkan bisa bertahan dengan penyiraman sebulan sekali.
Selain estetika, Sansevieria dikenal sebagai pembersih udara alami yang efektif menyerap formaldehida dan benzene. Untuk tampilan modern, pilih varietas Sansevieria cylindrica (berbentuk silinder) atau ‘Moonshine’ (daun keperakan) dalam pot monokrom tinggi berbahan beton atau logam. Hindari pot terlalu besar karena akarnya menyukai kondisi padat. Letakkan di sudut ruangan, koridor, atau rak buku untuk menciptakan garis vertikal yang tegas. Sansevieria juga cocok dipadukan dengan elemen kayu gelap atau tekstur kasar seperti batu alam.
3* Bambu Rejeki (Dracaena sanderiana)
Bambu Rejeki, atau Lucky Bamboo, adalah simbol keberuntungan dalam feng shui dan budaya Asia. Batangnya yang lurus dan simpel bisa ditata dalam formasi spiral, tier, atau vertikal dalam vas kaca berisi air atau pot keramik polos. Tanaman ini sangat fleksibel tumbuh subur di cahaya tidak langsung dan hanya membutuhkan penggantian air setiap 2-3 minggu.
Untuk mencegah alga, tambahkan kerikil hias atau arang aktif di dasar vas. Bambu Rejeki cocok sebagai dekorasi meja kerja, sudut ruang meditasi, atau area masuk rumah. Pilih batang dengan jumlah ganjil (3, 5, atau 7) untuk menambah makna simbolis. Jika ditanam di tanah, pastikan media porous dan tidak terlalu basah. Kombinasikan dengan elemen zen seperti batu sungai hitam atau patung Buddha mini. Hindari paparan sinar matahari langsung agar daun tidak menguning.
4* Lavender (Lavandula angustifolia)
Lavender adalah tanaman aromatik dengan bunga ungu berbentuk spike yang menciptakan garis vertikal rapi di taman minimalis. Selain keindahan visual, aromanya yang menenangkan menarik lebah dan mengusir nyamuk. Lavender cocok ditanam di sepanjang jalan setapak, pot terakota, atau bedengan monokrom. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh (6-8 jam/hari) dan tanah berpasir berdrainase baik hindari tanah lembap yang menyebabkan akar busuk.
Pangkas bunga yang sudah layu dan potong sepertiga batang di musim semi untuk merangsang pertumbuhan baru. Varietas Hidcote dan Munstead ideal untuk iklim tropis karena tahan kelembapan. Kombinasikan dengan rosemary atau sage untuk taman herbal minimalis. Di dalam ruangan, letakkan pot lavender dekat jendela cerah dan pastikan sirkulasi udara baik. Keringkan bunga untuk sachet atau dekorasi alami.
5* Sukulen Zebra (Haworthiopsis attenuata)
Sukulen Zebra adalah tanaman mini dengan daun tebal bergaris putih horizontal menyerupai kulit zebra. Ukurannya yang kecil (10-15 cm) membuatnya cocok untuk terrarium, rak susun, atau meja kerja. Tanaman ini menyimpan air di daunnya, sehingga hanya perlu disiram setiap 3-4 minggu. Letakkan di bawah sinar matahari tidak langsung untuk menghindari daun terbakar.
Sukulen Zebra tumbuh optimal di tanah kaktus berpasir dan pot dangkal dengan lubang drainase. Untuk desain modern, gunakan pot geometris berwarna putih atau abu-abu, lalu tambahkan lapisan kerikil hias di permukaan tanah. Kombinasikan dengan sukulen lain seperti Echeveria atau Aloe vera untuk menciptakan taman mini desert-style. Perbanyak tanaman dengan memisahkan anakan yang tumbuh di sekitar induk. Hindari penyiraman berlebihan, terutama di musim hujan.
6* Boxwood (Buxus sempervirens)
Boxwood adalah semak evergreen yang sering digunakan dalam taman formal berkat kemampuannya dipangkas menjadi bentuk geometris (kubus, bola, spiral). Dalam konsep minimalis, Boxwood cocok sebagai pagar rendah, pembatas area, atau aksen simetris di pintu masuk. Daun kecilnya yang hijau gelap menciptakan tekstur halus tanpa kesan ramai. Tanaman ini tumbuh lambat, membutuhkan pemangkasan 2-3 kali setahun untuk menjaga bentuk.
Boxwood menyukai tanah subur berdrainase baik dan cahaya matahari penuh hingga teduh parsial. Untuk mencegah penyakit jamur, pastikan sirkulasi udara baik dan hindari penyiraman di daun. Varietas kerdil seperti Buxus microphylla cocok untuk pot besar di teras. Kombinasikan dengan elemen keras seperti batu slate atau paving beton untuk kontras tekstur.
7* Agave (Agave americana)
Agave adalah tanaman sukulen desert dengan daun tebal berduri membentuk roset simetris. Bentuknya yang skulptural cocok untuk taman kering (xeriscape) atau pot besar bergaya industrial. Agave menyukai sinar matahari penuh dan tanah berpasir siram hanya saat tanah benar-benar kering (sekali setiap 3-4 minggu). Hindari varietas besar seperti Agave americana untuk ruang terbatas; pilih Agave parryi atau Agave victoriae-reginae yang lebih kompak.
Letakkan di dekat dinding bertekstur atau jalan setapak batu untuk menonjolkan bentuknya yang unik. Gunakan pot beton atau logam berwarna netral untuk kesan modern. Berhati-hati dengan duri tajam di ujung daun—tempatkan jauh dari area lalu lintas tinggi. Agave juga menghasilkan bunga tinggi sekali seumur hidup sebelum mati, sehingga bisa menjadi atraksi visual sementara.
8* Lili Paris (Chlorophytum comosum)
Lili Paris adalah tanaman gantung dengan daun ramping bergaris putih atau kuning yang tumbuh membentuk rumpun lebat. Tanaman ini menghasilkan anakan di ujung tangkai panjang, cocok untuk ditanam di pot gantung atau rak bertingkat. Lili Paris tahan terhadap berbagai kondisi cahaya, termasuk ruangan dengan pencahayaan minim. Siram 1-2 kali seminggu dan pastikan tanah tidak tergenang.
Untuk desain minimalis, gunakan pot anyaman atau keramik polos dan letakkan di dekat jendela kamar mandi atau dapur. Lili Paris juga efektif menyerap polutan seperti formaldehida dan xylene. Kombinasikan dengan tanaman merambat seperti Sirih Gading untuk menciptakan komposisi vertikal yang dinamis. Pangkas daun kuning dan anakan berlebih untuk menjaga tampilan rapi.
9* Kaktus Centong (Opuntia microdasys)
Kaktus Centong, atau Bunny Ears Cactus, memiliki batang pipih berbentuk oval dengan duri halus keemasan (glochids). Tanaman ini cocok untuk taman kering atau pot dangkal di teras cerah. Bentuknya yang unik menyerupai telinga kelinci, menambah sentuhan whimsical tanpa mengganggu kesan minimalis. Kaktus Centong membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6 jam/hari dan tanah berpasir berdrainase cepat.
Siram hanya saat tanah kering sepenuhnya sekali setiap 3-4 minggu. Hindari menyentuh duri halusnya karena bisa menyebabkan iritasi kulit. Letakkan di pot beton rendah atau wadah kayu lapis untuk kesan alami-modern. Kombinasikan dengan sukulen lain seperti Sedum atau Aloe vera untuk taman mini yang mudah dirawat.
10* Palem Kuning (Dypsis lutescens)
Palem Kuning, atau Areca Palm, adalah tanaman tropis dengan daun melengkung berwarna hijau kekuningan yang memberikan nuansa segar tanpa kesan berlebihan. Cocok sebagai latar belakang di sudut ruangan atau teras semi-tertutup. Palem ini membutuhkan cahaya terang tidak langsung dan kelembapan udara sedang semprot daun secara berkala jika udara kering.
Tanam di pot tinggi berwarna netral (putih, abu-abu) dengan media tanah organik berdrainase baik. Hindari paparan angin kencang yang bisa merusak daun. Palem Kuning juga berfungsi sebagai pembersih udara alami, menghilangkan toluene dan formaldehida. Untuk desain yang harmonis, padukan dengan furnitur kayu ringan atau elemen batu alam. Pangkas daun kuning di bagian bawah secara rutin untuk menjaga penampilan segar.
11* Pakis Sarang Burung (Asplenium nidus)
Pakis Sarang Burung memiliki daun lebar, mengilap, dan berbentuk pedang yang tumbuh membentuk roset menyerupai sarang. Tanaman ini ideal untuk area teduh di taman minimalis, seperti di bawah kanopi pohon atau sudut dalam ruangan. Daunnya yang hijau cerah menciptakan kontras menarik dengan elemen gelap seperti pot hitam atau batu lava.
Asplenium nidus menyukai kelembapan tinggi semprot daun 2-3 kali seminggu dan pastikan tanah tetap lembap (tidak basah). Hindari paparan sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan daun mengering. Untuk desain yang elegan, letakkan di pot berbentuk mangkuk lebar dengan media tanam sabut kelapa dan arang. Kombinasikan dengan moss ball atau tillandsia untuk meniru ekosistem hutan tropis mini. Cocok sebagai penghias kamar mandi alami atau teras tertutup.
12* Siklok (Aeonium arboreum)
Siklok adalah sukulen unik dengan roset daun berwarna ungu kehitaman yang menyerupai bunga mawar gothic. Tanaman ini cocok untuk taman monokrom atau tema industrial-minimalis. Aeonium tumbuh optimal di bawah sinar matahari penuh, yang memperkuat warna gelap daunnya. Siram hanya saat tanah kering sepenuhnya overwatering menyebabkan akar busuk.
Di musim panas, Siklok menghasilkan bunga kuning cerah di tangkai tinggi, menambah dimensi vertikal. Untuk tampilan dramatis, tanam dalam kelompok dengan varietas Aeonium hijau atau sukulen silver seperti Cotyledon. Gunakan pot beton persegi atau logam antik untuk memperkuat kesan misterius. Di iklim dingin, pindahkan ke dalam ruangan dekat jendela cerah. Pangkas batang yang terlalu panjang untuk merangsang percabangan.
13* Yucca (Yucca elephantipes)
Yucca elephantipes, atau Spineless Yucca, adalah tanaman desert dengan batang berkayu dan daun runcing hijau cerah yang tumbuh simetris. Cocok sebagai focal point di sudut teras atau ruang tamu bergaya tropis-minimalis. Tanaman ini tahan kekeringan siram hanya setiap 3-4 minggu. Yucca menyukai cahaya terang, tetapi hindari sinar matahari langsung yang berlebihan agar daun tidak kuning.
Untuk desain yang aman, pilih varietas tanpa duri tajam. Gunakan pot tinggi berbahan terakota atau beton untuk menonjolkan batangnya yang artistik. Kombinasikan dengan batu koral putih atau pasir dekoratif untuk nuansa pantai. Bersihkan daun secara berkala dengan lap lembap untuk menghilangkan debu. Yucca juga cocok dipadukan dengan furnitur rotan atau lampu gantung geometris.
14* Sirih Gading (Epipremnum aureum)
Sirih Gading adalah tanaman rambat dengan daun berbentuk hati berwarna hijau berbintik kuning atau putih. Mudah dirawat dan tumbuh cepat, cocok untuk dinding hidup, keranjang gantung, atau menutupi rak kosong. Tanaman ini toleran terhadap cahaya rendah, tetapi warna variegasi lebih cerah di area terang tidak langsung. Siram saat tanah kering permukaan dan beri pupuk cair sebulan sekali.
Untuk desain minimalis, gunakan struktur penyangga sederhana seperti kawat atau kayu lapis yang dibentuk spiral. Potong batang secara rutin untuk mengontrol pertumbuhan dan mencegah daun mengecil. Sirih Gading juga bisa ditanam hidroponik dalam vas kaca dengan akar terlihat tambahkan kerikil hias untuk estetika. Hindari paparan udara kering dari AC yang menyebabkan ujung daun cokelat.
15* Kucai Mini (Ophiopogon japonicus)
Kucai Mini adalah ground cover mirip rumput dengan daun ramping hijau gelap yang membentuk karpet padat. Ideal untuk mengisi celah antara paving, tepi kolam, atau bawah pohon besar. Tanaman ini tahan injakan ringan dan tumbuh baik di area teduh parsial. Siram secara teratur untuk menjaga kelembapan tanah, terutama di musim kemarau.
Untuk efek visual menenangkan, tanam dalam pola garis sejajar atau melingkar di sekitar batu datar. Kombinasikan dengan moss Jepang atau sukulen mini untuk kontras tekstur. Kucai Mini juga cocok di pot dangkal sebagai pengganti rumput hias di balkon. Pangkas daun tua di musim semi untuk merangsang pertumbuhan baru. Hindari genangan air yang memicu jamur.
16* Pohon Dollar (Zamioculcas zamiifolia)
ZZ Plant, atau Pohon Dollar, adalah tanaman hias dengan daun hijau gelap mengilap dan batang tebal menyimpan air. Sangat tahan kondisi ekstrem cahaya rendah, udara kering, dan jarang disiram (sebulan sekali). Cocok untuk kantor atau sudut ruangan kurang pencahayaan. Daunnya yang simetris menciptakan kesan rapi dan struktural.
Gunakan pot monokrom tinggi berwarna hitam atau abu-abu untuk menonjolkan bentuknya yang modern. ZZ Plant tumbuh lambat, sehingga minim perawatan pemangkasan. Untuk perbanyakan, pisahkan anakan rimpang atau stek daun. Hindari overwatering yang menyebabkan rimpang busuk. Kombinasikan dengan elemen logam seperti patung mini atau bingkai foto untuk kesan industrial. Cocok dipadukan dengan Sansevieria atau Dracaena.
17* Kaktus Bulan (Gymnocalycium mihanovichii)
Kaktus Bulan adalah kaktus mutan tanpa klorofil yang bergantung pada batang inang untuk fotosintesis. Warna cerahnya (merah, oranye, kuning) menjadikannya aksen warna hidup di rak atau meja kerja. Tanam di media berpasir dan siram secukupnya (2-3 minggu sekali). Letakkan di bawah sinar matahari tidak langsung agar warna tidak pudar.
Untuk tampilan unik, gunakan pot transparan kecil atau terrarium kering dengan lapisan pasir warna-warni. Kaktus Bulan rentan terhadap pembusukan, jadi pastikan media tanam cepat kering. Kombinasikan dengan kaktus hijau kecil seperti Mammillaria untuk kontras. Hindari menyentuh bagian grafting (sambungan) agar tidak rusak. Cocok sebagai hadiah atau dekorasi meja minimalis.
18* Bambu Air (Lucky Bamboo)
Bambu Air (Dracaena sanderiana) sering diatur dalam bentuk spiral atau tier sebagai simbol feng shui. Tanam dalam vas kaca berisi air atau kerikil hias untuk menampilkan akar estetis. Ganti air setiap 2 minggu dan tambahkan tetes pupuk cair untuk mencegah daun kuning. Hindari air berfluorida gunakan air hujan atau air kemasan.
Untuk desain zen, tata batang dalam jumlah ganjil (3, 5, 7) dan tambahkan batu sungai hitam. Bambu Air cocok di area masuk rumah, meja kerja, atau sudut meditasi. Jika ditanam di tanah, pilih media porous dan pot drainase baik. Pangkas tunas samping untuk mempertahankan bentuk simpel. Hindari paparan sinar matahari langsung agar daun tidak kering.
19* Kuping Gajah (Alocasia amazonica)
Alocasia amazonica memiliki daun besar berbentuk hati dengan urat putih mencolok dan tepi bergelombang. Cocok sebagai focal point di sudut teduh atau ruang tamu bergaya tropis-minimalis. Tanaman ini membutuhkan kelembapan tinggi semprot daun setiap hari atau gunakan pelembap udara. Letakkan di dekat jendela dengan cahaya tidak langsung untuk mempertahankan corak daun.
Gunakan pot besar berwarna netral (putih, terakota) dengan media tanah organik kaya humus. Hindari overwatering yang menyebabkan busuk akar. Bersihkan daun dengan lap lembap untuk menghilangkan debu dan mencegah hama. Kombinasikan dengan pakis atau Calathea untuk taman teduh berlapis. Alocasia juga cocok dipadukan dengan furnitur kayu gelap atau tekstur anyaman.
20* Krokot (Portulaca grandiflora)
Krokot adalah tanaman berbunga sukulen dengan kelopak berwarna cerah (merah, kuning, pink) yang mekar di pagi hari. Cocok untuk taman kering, pot gantung, atau celah batu. Tanaman ini tahan panas dan kekeringan siram hanya saat tanah kering. Portulaca tumbuh merambat, membentuk hamparan warna tanpa kesan berantakan.
Untuk desain minimalis, pilih satu warna dominan dan tanam dalam baris rapi di sepanjang jalan setapak. Gunakan pot beton persegi panjang atau trough untuk meniru tampilan taman desert. Pangkas bunga layu untuk merangsang pembungaan baru. Kombinasikan dengan sedum atau kaktus mini untuk tekstur bervariasi. Hindari tanah lembap yang menyebabkan busuk batang.
21* Sikas (Cycas revoluta)
Sikas revoluta, atau Sikas Jepang, adalah tanaman purba mirip palem dengan daun kaku berwarna hijau tua. Cocok untuk taman kering atau pot besar di teras bergaya minimalis-tropis. Pertumbuhannya sangat lambat (1-2 daun per tahun), sehingga minim perawatan. Sikas menyukai sinar matahari penuh hingga teduh parsial dan tanah berpasir.
Siram hanya saat tanah kering sekali setiap 2-3 minggu. Gunakan pot beton atau kayu lapis untuk menonjolkan batangnya yang gemuk bertekstur. Hindari paparan angin kencang yang merusak daun. Untuk desain kontras, kelilingi dengan rumput Jepang (Hakonechloa) atau batu kali putih. Pangkas daun kuning di bagian bawah secara rutin.
Lihat : Peran Konsultan Taman, Manfaat, dan Panduan Memilih
22* Ekor Kucing (Calathea lancifolia)
Calathea lancifolia, atau Tanaman Doa, memiliki daun panjang bergaris ungu dan hijau dengan permukaan bawah merah marun. Daunnya mengatup pada malam hari, menambah dinamika taman. Cocok untuk area teduh dengan kelembapan tinggi, letakkan di kamar mandi atau dekat humidifier. Siram dengan air hujan atau air suling untuk mencegah noda pada daun.
Gunakan pot berwarna pastel (abu-abu muda, biru pucat) untuk menonjolkan corak daun. Kombinasikan dengan pakis atau Aglaonema untuk taman teduh berlapis. Hindari sinar matahari langsung yang menyebabkan daun terbakar. Bersihkan daun dengan lap microfiber untuk menjaga keindahan pola.
23* Bonsai Ficus (Ficus retusa)
Bonsai Ficus adalah miniatur pohon dengan batang berliku dan daun kecil hijau mengilap. Cocok untuk taman zen-minimalis atau dekorasi meja batu alam. Tanaman ini membutuhkan cahaya terang tidak langsung dan penyiraman saat tanah permukaan kering. Pangkas daun dan akar setiap 3-4 bulan untuk mempertahankan bentuk.
Gunakan pot bonsai dangkal berwarna earth tone (coklat, hitam) dengan aksen batu kecil atau moss. Bonsai Ficus juga bisa ditanam di atas batu lava untuk efek “akar mencengkeram batu”. Hindari perubahan suhu mendadak dan beri pupuk khusus bonsai setiap bulan. Cocok sebagai hadiah atau elemen meditatif di ruang kerja.
24* Kaktus Pipa Organ (Stenocereus thurberi)
Kaktus kolumnar ini tumbuh vertikal dengan cabang paralel menyerupai pipa organ. Cocok untuk taman desert-modern atau pagar alami di iklim kering. Tingginya bisa mencapai 4 meter, tetapi pertumbuhannya lambat. Tanam dalam deret sejajar dengan jarak 1-2 meter untuk membentuk barisan struktural.
Stenocereus tahan panas ekstrem dan hanya perlu disiram sebulan sekali. Gunakan pot beton besar atau tanam langsung di tanah berpasir. Kombinasikan dengan Agave atau Yucca untuk nuansa gurun. Di malam hari, tambahkan lampu sorot bawah untuk menciptakan siluet dramatis. Hindari pemangkasan biarkan tumbuh alami.
25* Pakis Pedang (Nephrolepis exaltata)
Pakis Pedang memiliki daun panjang melengkung berwarna hijau terang yang menciptakan tekstur halus. Cocok untuk pot gantung di teras teduh atau kamar mandi. Tanaman ini menyukai kelembapan tinggi semprot daun setiap hari dan letakkan di dekat nampan kerikil basah. Gunakan pot anyaman atau keramik berglaze untuk menyeimbangkan kesan alaminya.
Pakis Pedang efektif membersihkan udara dari formaldehida dan xylene. Pangkas daun tua di dasar secara rutin untuk merangsang pertumbuhan baru. Kombinasikan dengan Philodendron atau Sirih Gading untuk komposisi gantung berlapis. Hindari paparan AC langsung yang membuat daun kering.
26* Pohon Uang (Pachira aquatica)
Pachira aquatica, atau Pohon Uang, dikenal dengan batangnya yang sering ditenun dan daun hijau mengilap berbentuk jari. Simbol kemakmuran ini cocok untuk ruang terang dengan cahaya tidak langsung. Siram saat tanah kering permukaan dan pastikan pot memiliki drainase baik. Untuk desain minimalis, pilih pot monokrom tinggi (putih, hitam) dan hindari dekorasi berlebihan.
Bersihkan daun dengan lap basah untuk menjaga kilau. Pachira bisa tumbuh hingga 3 meter pangkas ujung batang untuk mengontrol tinggi. Letakkan di sudut ruangan atau samping sofa sebagai aksen hijau struktural. Hindari paparan angin kencang yang merontokkan daun.
27* Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah Buaya adalah tanaman sukulen dengan daun tebal bergerigi berisi gel berkhasiat. Cocok untuk taman obat atau pot dekoratif di jendela cerah. Tanaman ini tahan kekeringan siram setiap 2-3 minggu. Gunakan tanah berpasir dan pot terakota untuk drainase optimal. Aloe vera menghasilkan bunga oranye di tangkai panjang jika mendapat cukup sinar matahari.
Untuk desain simetris, tanam dalam baris rapi di sepanjang jalan setapak. Kombinasikan dengan kaktus atau Echeveria untuk taman kering. Gelnya bisa digunakan untuk luka bakar atau perawatan kulit pastikan tanaman bebas pestisida. Hindari overwatering yang menyebabkan daun lembek.
28* Bunga Peace Lily (Spathiphyllum)
Peace Lily adalah tanaman hias dengan bunga putih mirip bendera dan daun hijau gelap mengilap. Cocok untuk taman dalam ruangan atau sudut teduh. Tanaman ini menyukai kelembapan tinggi semprot daun 2-3 kali seminggu dan letakkan di atas nampan kerikil basah. Siram saat daun sedikit terkulai (sekali seminggu). Peace Lily efektif menyerap polutan seperti amonia dan benzena.
Untuk desain minimalis, pilih pot putih polos dan hindari campuran warna lain. Pangkas bunga layu di pangkal untuk merangsang pertumbuhan baru. Kombinasikan dengan ZZ Plant atau Sansevieria untuk komposisi hijau-putih. Hindari paparan sinar matahari langsung yang membakar daun.
29* Bambu Jepang (Sasa veitchii)
Bambu Jepang adalah bambu kerdil dengan daun hijau bertepikan putih seperti tertutup salju. Cocok untuk taman zen atau pagar alami rendah. Tanam dalam rumpun rapat untuk membatasi area tanpa kesan masif. Sasa veitchii tumbuh optimal di area teduh parsial dengan tanah lembap.
Pangkas batang tua setiap musim semi untuk merangsang pertumbuhan baru. Gunakan pot kayu persegi atau batu kali untuk menonjolkan kesan alami. Kombinasikan dengan batu zen garden dan lampu taman rendah. Hindari penanaman di tanah berawa yang menyebabkan akar busuk.
30* Kaktus Bintang (Astrophytum asterias)
Kaktus Bintang berbentuk bulat dengan pola garis menyerupai bintang dan bunga kuning di puncak. Cocok untuk koleksi sukulen mini di rak atau terrarium. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari pagi dan tanah berpasir. Siram setiap 3-4 minggu hindari air menggenang.
Gunakan pot dangkal berwarna pastel atau keramik berglaze untuk kontras dengan duri halusnya. Astrophytum tumbuh lambat, sehingga cocok untuk penggemar tanaman sabar. Kombinasikan dengan Lithops atau Haworthia untuk taman mini desert. Hindari pemupukan berlebihan yang merusak akar.
31* Dracaena Marginata
Dracaena Marginata, atau Dragon Tree, adalah tanaman hias dengan daun ramping berwarna hijau gelap dan tepi merah menyala. Batangnya yang tinggi dan ramping menciptakan garis vertikal yang sempurna untuk sudut ruangan atau koridor minimalis. Tanaman ini sangat adaptif tumbuh baik di bawah cahaya tidak langsung hingga rendah, cocok untuk kantor atau ruangan kurang pencahayaan.
Perawatannya mudah: siram saat tanah hampir kering (sekitar 1-2 minggu sekali) dan bersihkan daun dari debu secara berkala untuk menjaga penampilan mengilap. Dracaena Marginata juga dikenal sebagai pemurni udara yang efektif, menghilangkan zat kimia seperti xylene dan toluene. Untuk desain yang lebih dinamis, pangkas daun bagian bawah untuk menonjolkan batangnya yang artistik, lalu kombinasikan dengan pot tinggi berwarna hitam atau terakota. Hindari paparan sinar matahari langsung agar tepi daun tidak terbakar. Tanaman ini cocok dipadukan dengan furnitur kayu minimalis atau rak logam industri.
32* Bunga Kertas (Bougainvillea glabra)
Bougainvillea, atau Bunga Kertas, terkenal dengan kelopak warna-warni (merah, ungu, oranye) yang tahan lama dan mudah dirawat. Meski sering dianggap “ramai”, Bougainvillea bisa disesuaikan dengan konsep minimalis dengan memilih varietas kerdil (dwarf) dan memangkasnya secara rutin untuk membentuk struktur rapi. Tanam di pot beton besar atau sebagai pagar rendah di sepanjang dinding monokrom.
Bougainvillea membutuhkan sinar matahari penuh (minimal 6 jam/hari) dan tanah berdrainase baik. Siram secukupnya, terlalu banyak air justru mengurangi pembungaan. Untuk tampilan elegan, pilih satu warna dominan (misalnya putih atau ungu) dan hindari mencampur warna dalam satu area. Kombinasikan dengan elemen keras seperti batu kali atau kayu lapis untuk menyeimbangkan keindahan bunganya. Di musim dingin, kurangi penyiraman dan beri pupuk fosfor untuk merangsang pertumbuhan bunga.
33* Tanaman Karet (Ficus elastica)
Ficus elastica, atau Rubber Plant, memiliki daun lebar berkilap dengan warna hijau tua atau variegata (campuran krem dan hijau). Tanaman ini cocok sebagai focal point di ruang tamu atau lobi berkat ukurannya yang bisa mencapai 2-3 meter. Daunnya yang besar menciptakan kesan bold tanpa perlu banyak dekorasi tambahan. Ficus elastica menyukai cahaya terang tidak langsung tempatkan di dekat jendela dengan tirai transparan.
Siram saat permukaan tanah kering, dan pastikan pot memiliki drainase untuk mencegah busuk akar. Bersihkan daun dengan lap basah setiap minggu untuk menghilangkan debu dan menjaga pori-pori daun terbuka. Untuk desain minimalis, gunakan pot berwarna netral (putih, abu-abu) dengan bahan material seperti beton atau keramik. Hindari memindahkan tanaman terlalu sering karena bisa menyebabkan daun rontok. Cocok dipadukan dengan sofa kulit atau meja kayu polos.
34* Jade Plant (Crassula ovata)
Jade Plant, atau Money Tree, adalah sukulen simbol kemakmuran dengan daun tebal berkilap dan batang kayu kokoh. Bentuknya yang kompak (tinggi 30-60 cm) ideal untuk jendela cerah, rak, atau meja kerja. Daunnya menyimpan air, sehingga tahan kekeringan siram hanya saat tanah benar-benar kering (sekitar 2-3 minggu sekali). Jade Plant membutuhkan sinar matahari langsung 4-6 jam sehari untuk menjaga pertumbuhan padat dan warna daun hijau segar.
Jika kurang cahaya, batangnya akan memanjang dan daun menipis. Untuk tampilan artistik, pangkas beberapa cabang untuk membentuk kanopi seperti bonsai. Gunakan pot dangkal berwarna earth tone (terakota, abu-abu) untuk menonjolkan akarnya yang kokoh. Kombinasikan dengan batu hias atau pasir putih untuk nuansa Zen. Hindari suhu di bawah 10°C karena bisa merusak jaringan daun.
35* Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
Anggrek Bulan adalah salah satu anggrek paling populer berkat kelopak putihnya yang elegan dan masa berbunga panjang (2-3 bulan). Tanaman ini cocok untuk taman minimalis dalam ruangan atau teras tertutup. Letakkan di pot transparan untuk memantau kesehatan akar dan memastikan sirkulasi udara baik. Anggrek Bulan membutuhkan cahaya tidak langsung (hindari sinar matahari tengah hari) dan kelembapan 50-70%.
Siram dengan merendam akar dalam air selama 10 menit, lalu biarkan tiriskan sepenuhnya lakukan seminggu sekali. Gunakan media tanam campuran kulit kayu dan arang untuk drainase optimal. Untuk desain minimalis, pilih pot kaca sederhana dan letakkan di atas meja kayu atau rak marmer. Pangkas tangkai bunga setelah layu untuk merangsang pertumbuhan baru. Kombinasikan dengan tanaman hijau polos seperti ZZ Plant untuk kontras yang harmonis.
Lihat Juga : Tanaman untuk Taman Belakang Rumah
36* Kaktus Parodia (Parodia magnifica)
Kaktus Parodia, atau Ball Cactus, memiliki bentuk bulat sempurna dengan duri emas tersusun rapi dan bunga kuning cerah di musim panas. Ukurannya mini (diameter 10-15 cm), cocok untuk koleksi sukulen di rak, meja, atau terrarium. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh (minimal 5 jam/hari) dan tanah berpasir dengan drainase cepat. Siram hanya saat tanah benar-benar kering sekitar 3-4 minggu sekali di musim dingin.
Hindari penyiraman berlebihan karena akarnya rentan busuk. Untuk tampilan modern, tanam dalam pot beton berbentuk kubus atau silinder. Kaktus Parodia juga bisa dikelompokkan dengan Echeveria atau Lithops untuk menciptakan taman mini desert-style. Bersihkan debu dari duri dengan kuas lembut secara berkala. Cocok sebagai hadiah atau aksen dekorasi meja kerja.
37* Philodendron
Philodendron adalah tanaman rambat atau semak dengan daun berbentuk hati berwarna hijau mengilap. Varietas seperti Philodendron scandens (rambat) atau Philodendron birkin (daun bergaris putih) cocok untuk keranjang gantung, pot lantai, atau dinding hidup. Tanaman ini sangat toleran terhadap cahaya rendah dan udara kering, sehingga ideal untuk pemula.
Siram saat permukaan tanah kering dan beri pupuk cair sebulan sekali di musim tanam. Untuk desain minimalis, gunakan struktur penyangga sederhana (kayu, kawat) untuk membentuk pola geometris pada dinding. Philodendron juga bisa ditanam di pot tinggi dengan mosspole untuk menciptakan efek vertikal. Hindari paparan sinar matahari langsung agar daun tidak menguning. Kombinasikan dengan pot anyaman atau logam untuk kesan alami-modern.
38* Bunga Gerbera (Gerbera jamesonii)
Gerbera adalah tanaman berbunga dengan kelopak besar berwarna cerah (merah, kuning, pink, putih) yang cocok menyegarkan taman minimalis. Gunakan sebagai titik warna di bedengan monokrom atau pot terakota. Gerbera membutuhkan sinar matahari penuh (6-8 jam/hari) dan tanah subur berdrainase baik. Siram secara teratur, tetapi hindari membasahi daun untuk mencegah jamur.
Pangkas bunga layu untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Untuk desain yang rapi, pilih satu warna dominan dan tanam dalam kelompok simetris. Gerbera juga bisa dipotong sebagai bunga vas untuk dekorasi interior. Di iklim dingin, tanam dalam pot agar mudah dipindahkan ke dalam ruangan. Kombinasikan dengan rumput hias atau Kucai Mini untuk menciptakan lapisan tekstur yang menarik.
39* Kaktus Sagu (Cycas revoluta)
Kaktus Sagu (sebenarnya termasuk sikas, bukan kaktus) memiliki batang gemuk bertekstur dan daun kaku mirip palem. Tanaman ini cocok untuk taman kering atau pot besar di teras bergaya tropis-minimalis. Pertumbuhannya sangat lambat (hanya 1-2 daun baru per tahun), sehingga minim perawatan. Kaktus Sagu menyukai sinar matahari penuh hingga parsial dan tanah berpasir.
Siram hanya saat tanah kering sekali setiap 2-3 minggu. Hindari kelembapan berlebihan karena bisa menyebabkan busuk batang. Untuk desain yang mencolok, letakkan di pot beton besar dan kelilingi dengan batu lava atau kerikil putih. Daunnya yang runcing menciptakan siluet dramatis, cocok dipadukan dengan elemen air seperti kolam kecil. Pangkas daun kuning di bagian bawah untuk menjaga penampilan segar.
40* Pakis Boston (Nephrolepis exaltata)
Pakis Boston adalah tanaman klasik dengan daun berumbai panjang berwarna hijau terang. Cocok untuk taman dalam ruangan, teras teduh, atau kamar mandi berkat kebutuhan kelembapannya yang tinggi. Letakkan di pot gantung anyaman atau rak kayu untuk menonjolkan tekstur daunnya yang halus. Pakis Boston membutuhkan cahaya tidak langsung dan tanah lembap (tapi tidak basah).
Siram 2-3 kali seminggu dan semprot daun dengan air untuk menjaga kelembapan. Hindari udara kering dari AC atau pemanas ruangan. Untuk desain minimalis, pilih pot berwarna netral (putih, hitam) dan hindari mencampur dengan tanaman lain yang terlalu ramai. Pakis Boston juga efektif sebagai pembersih udara—hilangkan polutan seperti formaldehida. Pangkas daun tua secara berkala untuk merangsang pertumbuhan baru.
41* Snake Plant (Sansevieria cylindrica)
Sansevieria cylindrica, atau Snake Plant silinder, memiliki daun berbentuk tabung tegak dengan garis-garis vertikal alami. Tanaman ini sangat tahan terhadap kondisi cahaya rendah dan udara kering, cocok untuk sudut ruangan atau teras semi-tertutup. Daunnya yang berbentuk silinder memberikan kesan modern dan minimalis, terutama jika ditata dalam pot tinggi berwarna hitam atau beton.
Selain estetika, Sansevieria dikenal sebagai pembersih udara yang efektif, menghilangkan formaldehida dan benzene. Perawatannya mudah: siram hanya saat tanah benar-benar kering (sekitar 2-3 minggu sekali) dan hindari genangan air. Untuk desain yang lebih dinamis, kombinasikan dengan tanaman sukulen kecil atau batu dekoratif. Snake Plant juga bisa ditata dalam kelompok dengan tinggi berbeda untuk menciptakan ritme visual. Cocok untuk tema industrial atau Scandi-modern.
42* Sedum (Sedum spp.)
Sedum adalah genus sukulen yang mencakup ratusan spesies, seperti Sedum morganianum (ekor keledai) dan Sedum spurium (ground cover). Tanaman ini ideal untuk taman kering (xeriscape) atau atap hijau karena tolerannya terhadap panas dan kekeringan. Daunnya yang kecil dan berdaging tersusun rapi, menciptakan tekstur seperti karpet alami.
Beberapa varietas menghasilkan bunga kecil berwarna pink, putih, atau kuning yang menarik kupu-kupu. Untuk taman minimalis, gunakan Sedum sebagai pengisi celah antara batu paving atau di pot dangkal berbentuk persegi. Sedum membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah berpasir dengan drainase baik. Pangkas secara berkala untuk mencegah pertumbuhan terlalu lebat. Kombinasikan dengan Agave atau Echeveria untuk kontras bentuk dan warna.
43* Echeveria (Echeveria elegans)
Echeveria elegans adalah sukulen dengan roset simetris berwarna hijau kebiruan atau pastel, sering disebut “Mexican Snowball”. Tanaman ini cocok untuk taman mini dalam pot beton atau wadah logam, menciptakan aksen seperti patung hidup. Echeveria membutuhkan sinar matahari langsung minimal 4-6 jam sehari untuk mempertahankan warna dan bentuknya.
Siram hanya saat tanah kering, dan pastikan pot memiliki lubang drainase untuk mencegah busuk akar. Untuk tampilan yang mencolok, tanam dalam kelompok dengan varietas Echeveria lain seperti ‘Lola’ (ungu) atau ‘Perle von Nürnberg’ (merah muda). Echeveria juga bisa digunakan dalam rangkaian vertikal atau terrarium kering. Hindari menyiram daun langsung untuk mencegah noda putih kapur.
44* Rumput Jepang (Hakonechloa macra)
Rumput Jepang, atau Hakonechloa, adalah rumput hias dengan daun melengkung berwarna hijau kekuningan atau emas. Tanaman ini tumbuh membentuk rumpun padat dengan tinggi maksimal 30-50 cm, cocok sebagai tepi kolam, jalur taman, atau bawah pohon besar. Gerakan daunnya yang lembut saat tertiup angin menambah kesan dinamis pada taman minimalis.
Hakonechloa menyukai area teduh parsial dan tanah lembap berdrainase baik. Untuk perawatan, pangkas daun kering di musim semi dan beri pupuk kompos tahunan. Kombinasikan dengan batu sungai besar atau pot kayu rendah untuk menonjolkan warna daunnya. Di musim gugur, daunnya berubah menjadi merah tembaga, menambah dimensi musiman pada desain taman.
45* Ponytail Palm (Beaucarnea recurvata)
Ponytail Palm, atau Pohon Ekor Kuda, memiliki batang bengkak di bagian bawah (menyimpan air) dan daun panjang menjuntai seperti ponytail. Tanaman ini cocok untuk taman kering atau interior bergaya tropis-minimalis. Pertumbuhannya lambat, sehingga cocok untuk pot besar di sudut ruangan atau teras. Ponytail Palm tahan kekeringan—siram hanya setiap 3-4 minggu.
Letakkan di area dengan sinar matahari tidak langsung untuk menghindari ujung daun kecokelatan. Batangnya yang unik bisa menjadi focal point, terutama jika dikelilingi oleh batu lava atau pasir putih. Untuk desain yang lebih hidup, tambahkan sukulen kecil di sekeliling pangkal batangnya. Hindari pemindahan lokasi terlalu sering agar tanaman tidak stres.
Lihat Juga : Tanaman untuk Taman Samping Rumah
46* String of Pearls (Senecio rowleyanus)
String of Pearls adalah tanaman gantung dengan daun bulat menyerupai untaian mutiara. Cocok untuk rak tinggi, keranjang gantung, atau dinding vertikal. Tanaman ini tumbuh cepat dengan cahaya terang tidak langsung dan penyiraman minimal (seminggu sekali). Untuk mencegah busuk akar, gunakan tanah berpasir dan pot dengan drainase baik.
String of Pearls bisa dikombinasikan dengan String of Hearts atau Sedum morganianum untuk menciptakan komposisi gantung yang bertekstur. Di musim panas, tanaman ini menghasilkan bunga kecil beraroma kayu manis. Letakkan di dekat jendela timur atau barat untuk hasil optimal. Jika batangnya terlalu panjang, potong dan stek di media tanam baru untuk perbanyakan.
47* Bird of Paradise (Strelitzia reginae)
Bird of Paradise adalah tanaman tropis dengan daun besar mirip pisang dan bunga eksotis berbentuk burung. Cocok sebagai focal point di taman luas atau lobi gedung minimalis. Daunnya yang tegak dan simetris memberikan kesan dramatis tanpa terlihat ramai. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh dan penyiraman rutin (1-2 kali seminggu).
Beri pupuk cair setiap bulan selama musim tanam. Di iklim dingin, Bird of Paradise bisa ditanam dalam pot besar dan dipindahkan ke dalam ruangan. Untuk desain minimalis, pilih varietas Strelitzia nicolai (daun lebih lebar) dan kombinasikan dengan paving beton atau kolam refleksi. Pangkas daun tua di bagian bawah untuk menjaga penampilan rapi.
48* Fiddle Leaf Fig (Ficus lyrata)
Fiddle Leaf Fig populer di desain interior modern berkat daun lebar bergelombang yang menyerupai biola. Tanaman ini cocok untuk sudut ruangan dengan cahaya terang tidak langsung. Siram saat tanah hampir kering (sekitar seminggu sekali) dan bersihkan daun dengan lap basah untuk menghilangkan debu. Fiddle Leaf Fig sensitif terhadap perubahan suhu, jadi hindari AC atau angin langsung.
Untuk tampilan minimalis, gunakan pot tinggi berwarna netral (putih, hitam, atau terakota) dan letakkan di sebelah furnitur kayu sederhana. Pangkas ujung batang jika terlalu tinggi untuk merangsang percabangan. Tanaman ini bisa tumbuh hingga 3 meter, sehingga ideal untuk ruangan dengan langit-langit tinggi.
49* Hosta (Hosta spp.)
Hosta adalah tanaman dedaunan dengan daun lebar bertekstur dan variegasi menarik (hijau, kuning, atau biru). Cocok untuk area teduh di taman minimalis, seperti di bawah pohon atau samping bangunan. Tanaman ini tumbuh membentuk rumpun lebat, ideal sebagai ground cover atau aksen di antara batu besar. Hosta membutuhkan tanah subur dan kelembapan konsisten.
Di musim panas, beberapa varietas menghasilkan bunga ungu atau putih berbentuk terompet. Untuk mencegah serangan siput, taburkan kulit telur hancur di sekitar tanaman. Kombinasikan Hosta dengan pakis atau Heuchera untuk taman teduh yang berlapis. Pilih varietas mini seperti ‘Blue Mouse Ears’ untuk pot kecil.
50* Tillandsia (Tillandsia spp.)
Tillandsia, atau tanaman udara, adalah epifit yang menyerap nutrisi dan air melalui daunnya. Tidak memerlukan tanah, cocok untuk desain taman minimalis yang ingin menghindari kerumitan media tanam. Tillandsia bisa ditempelkan pada kayu apung, batu, atau kaca. Contoh populer: Tillandsia ionantha (merah saat berbunga) dan Tillandsia xerographica (roset besar).
Siram dengan menyemprot 2-3 kali seminggu atau rendam dalam air 20 menit setiap 2 minggu. Letakkan di area terang tanpa sinar matahari langsung. Untuk tampilan artistik, susun Tillandsia dalam bingkai kayu atau terrarium terbuka. Kombinasikan dengan lumut atau kerikil hias untuk detail tambahan.
Kesimpulan
Taman minimalis mengutamakan fungsi, kesederhanaan, dan keseimbangan visual. Ke-40 tanaman di atas dipilih karena bentuknya yang bersih, perawatan mudah, dan kemampuan beradaptasi. Kombinasikan beberapa jenis dengan material keras seperti kayu, batu, atau beton untuk menciptakan harmoni. Sesuaikan pilihan tanaman dengan kondisi cahaya dan iklim setempat. Dengan perencanaan matang, taman minimalis bisa menjadi ruang relaksasi yang estetis dan berkelanjutan.